Sabtu,  27 April 2024

Protes TPU Ditutup, Aktivis: Itu Politisi Busuk Mau Ya Warga DKI Pada Dikubur 

NS/RN
Protes TPU Ditutup, Aktivis: Itu Politisi Busuk Mau Ya Warga DKI Pada Dikubur 


RN - Larangan ziarah usai sholat Ied di Jakarta banyak diprotes. Seperti mencari panggung, para politisi ikut meramaikan isu tempat pemakaman umum atau TPU yang ditutup Pemprov DKI Jakarta. 

Diketahui, aktivitas ziarah kubur di TPU saat Lebaran Idul Fitri 2021 dilarang. Kebijakan yang berlaku mulai 12-16 Mei 2021 itu bertujuan untuk mencegah risiko penularan Covid-19 akibat kerumunan.

Dan kebijakan tersebut hasil dari rapat seluruh kepala daerah di Jabodetabek. Artinya bukan hanya Jakarta tapi Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi juga melarang dan sepakat atas kebijakan bersama itu.

BERITA TERKAIT :
Hermanto Berani Bantah Ketua DPRD DKI, Gak Bahaya Ta?
Kelurahan Dapat Dana Jumbo, DPRD DKI Ngeri Lurah Banyak Masuk Bui 

"Protes para politisi itu ibarat senang di atas penderitaan rakyat. Harusnya dia mendukung kebijakan dalam mencegah penularan Corona," terang Koordinator Aktivis Muda Jakarta (AMJ) Dwi Yudha Saputra kepada wartawan, Sabtu (15/5). 

Yudha sapaan akrabnya menilai, Anies Baswedan sudah susah payah berjibaku melawan virus agar Jakarta zona hijau. "Anehnya ini para politisi malah panas-panasi rakyat. Apa mereka politisi busuk dan senang kalau warga DKI terpapar Corona lalu wafat dan dikubur," sindirnya.

Dari hasil pantauan Yudha kalau larangan ziarah itu umumnya yang buat gaduh adalah warga dari luar ibu kota. "Selain itu, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta juga kurang sosialisasi jadi warga bingung," tambah Yudha.

Yudha menyatakan siap menggeruduk rumah-rumah politisi yang menikmati pencitraan saat Corona. "Mereka itukan digaji rakyat, apa sih kerja politisi itu kalau bukan tukang kompor," tambahnya.