RN - Jika kita ke Bogor tentu hanya bisa mengelus dada. Disepanjang jalan banyak ditemui warga tanpa memakai masker.
Radar Nonstop yang melakukan pemantaun di Kota dan Kabupaten Bogor pada Minggu (1/8) siang, menemukan fakta kalau warga bebas di jalanan tanpa masker. Bahkan, dibeberapa warung makan atau restoran tidak ada pembatasan jarak.
Kota Bogor misalnya, di Jalan Raya Tajur Pakuan, kawasan Yasmin dan dekat sekitar Jalan Otista. Saat ditemui warga mengaku tidak pakai masker karena pengap.
BERITA TERKAIT :Sikapi Kondisi Pasien Koma Usai Menjalankan Operasi, Begini Penjelasan RSUD Kota Bekasi
Duka Gempa Sumedang, Pasien RSUD Teriak Kiamat Sambil Bawa Infus
Begitu juga di Kabupaten Bogor kawasan Ciawi, Parung, Todong Kali Suren dan Jalan Veteran Jambu Luwuk. Dari anak muda hingga orangtua banyak yang tidak pakai masker.
Sementara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor, Jawa Barat, melaporkan adanya penambahan kasus harian positif pada akhir pekan ini. Berdasarkan data yang disampaikan, jumlah kasus positif pada Sabtu (31/7/2021) bertambah sebanyak 235 kasus.
Dengan penambahan kasus harian itu, maka total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sejak virus corona ditemukan di Kota Bogor mencapai 32.875 kasus.
Rinciannya, sebanyak 3.481 orang masih sakit dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara itu, sebanyak 28.962 orang telah dinyatakan sembuh, sedangkan 432 orang meninggal dunia.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengklaim, penanganan kasus Covid-19 di wilayahnya terus menunjukkan tren positif. Bima menyebutkan, saat ini angka ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 di rumah sakit mencapai 65 persen.
Padahal, kata Bima, kondisi BOR di Kota Bogor pada awal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mengalami krisis mencapai 85 persen.
Bima mengungkapkan, selain angka BOR yang terus menurun, tren positif juga ditunjukkan dari tingkat kesembuhan yang terus meningkat. "Tapi kondisi ini belum bisa dikatakan aman terkendali. Kita masih harus terus waspada karena kita berhadapan dengan varian Delta yang lebih cepat menular," kata Bima.