RN - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi jelaskan mengenai hasil evaluasi mengenai kasus aktif Covid-19 di Kota Bekasi yang telah melandai seiring menurunnya Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit Pemerintah maupun Rumah sakit swasta yang menjadi perawatan isolasi pasien.
Jika dilihat dari data dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi, dipukul rata-rata ruang isolasi di Kota Bekasi itu semua 53,57 persen. Artinya sudah jauh dari standar WHO, sudah turun kita. Beliau merinci, dari 122 tempat tidur yang disediakan di ruang isolasi di RSD Stadion Patriot Candrabhaga, kini hanya terisi sebanyak 13 orang saja, atau setara dengan 10,66 persen.
Kemudian, dari 715 tempat tidur yang disediakan di RSUD Bekasi dan 4 RS tipe D, hanya terisi sebanyak 328 pasien, atau setara dengan 45,87 persen
BERITA TERKAIT :Tri Makin Pede Menang, Golkar Galau Tanpa Pepen?
Golkar Bekasi Gadang Calon Wali Kota, Putrinya Pepen Bersaing Lawan Eks Ketum KONI
“Kalau kita lihat angka BOR yang ada di RSD GOR sudah berada di 10,66 persen. Kalau kita liat isolasi di rumah sakit milik pemerintah, yang terisi berada di angka 45,87 persen BOR-nya,” terangnya, Selasa (3/8/2021).
Sementara itu, tempat tidur isolasi di 42 RS swasta sebanyak 1.646 dan hanya terisi sebanyak 996 pasien saja, atau setara dengan 60,51 persen.
Dinyatakan kepada media, Wali Kota Bekasi berharap pada status PPKM level 4 di Kota Bekasi bisa berubah menjadi PPKM level 2 karena angka kesembuhan sudah mencapai di angka 94 persen.
Dijelaskan Rahmat Effendi laporan kepada Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil sudah disampaikan, menurut Gurbernur menjelaskan jika memang sudah melandai buat laporan surat ajuan ke ketua tim Jawa dan Bali yakni Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan agar menjadi solusi untuk PPKM level 2 di Kota Bekasi.