Kamis,  25 April 2024

Klaim Laut Natuna, China Lagi Cari Ribut Nih... 

NS/RN/NET
Klaim Laut Natuna, China Lagi Cari Ribut Nih... 
Ilustrasi Laut Natuna yang diklaim China.

RN - Indonesia terusik. Sebab, Laut Natuna Utara diklaim oleh China.

China meminta Indonesia untuk menghentikan pengeboran minyak dan gas alam di wilayah maritim Laut China Selatan yang diklaim oleh keduanya. Indonesia menyebutnya . 

Beredar kabar, surat dari Diplomat China kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia dengan jelas mengatakan kepada Indonesia untuk menghentikan pengeboran di rig lepas pantai sementara karena lokasinya berada di wilayah China.

BERITA TERKAIT :
Ditemani Sjafrie Sjamsoeddin, Prabowo Sowan Ke Presiden China Xi Jinping 
Marouane Fellaini Gantung Sepatu

Permintaan yang belum pernah terjadi dan belum pernah dilaporkan sebelumnya itu, meningkatkan ketegangan antara China dan Indonesia di wilayah strategis tatkala ekonomi global juga sedang bergejolak.

Namun, para pemimpin Indonesia tetap diam mengenai masalah itu. Farhan dan dua orang lain menduga para pemimpin menghindari konflik atau pertikaian diplomatik dengan China.

Kementerian Luar Negeri Indonesia tidak banyak berkomentar. "Setiap komunikasi diplomatik antar negara bersifat pribadi dan isinya tidak dapat dibagikan," kata seorang juru bicara.

Indonesia mengatakan ujung selatan Laut Cina Selatan adalah zona ekonomi eksklusifnya di bawah Konvensi PBB tentang Hukum Laut. Indonesia menamai wilayah tersebut dengan Laut Natuna Utara pada 2017.

China keberatan dengan perubahan nama dan bersikeras bahwa jalur air itu berada dalam klaim teritorialnya yang luas di Laut China Selatan yang ditandai dengan sembilan garis putus-putus berbentuk U.

Batas yang diklaim China itu, tidak memiliki dasar hukum oleh menurut Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag pada tahun 2016.

Adapun China adalah mitra dagang terbesar Indonesia dan sumber investasi terbesar kedua. Alhasil, China merupakan bagian penting dari ambisi Indonesia untuk menjadi ekonomi papan atas.

Tak hanya pengeboran minyak dan gas, dalam surat terpisah, China juga memprotes latihan militer Garuda Shield yang sebagian besar berbasis darat pada bulan Agustus.

Padahal latihan yang melibatkan 4.500 tentara dari Amerika Serikat dan Indonesia tersebut, telah menjadi acara rutin sejak tahun 2009.

Kapal Perang 

Beberapa waktu lalu, sejumlah nelayan di Kepulauan Riau ketakutan melihat enam kapal perang China mondar-mandir di Laut Natuna Utara pada Senin (13/9) lalu. 

Ketua Aliansi Nelayan Natuna Hendri menunjukkan sejumlah video yang diambil nelayan pada koordinat 6.17237 Lintang Utara dan 109.01578 Bujur Timur. 

Dalam video itu terlihat enam kapal perang China berada di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Kapal perang yang terlihat paling jelas adalah kapal perusak Kunming-172. 

Sementara Kepala Dinas Penerangan Komando Armada I TNI Angkatan Laut Letnan Kolonel Laode Muhammad mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan mengenai kehadiran enam kapal perang China yang dilihat nelayan di Laut Natuna Utara. 

Namun, bila ada kapal perang China yang mondar-mandir di ZEE Indonesia, biasanya kapal perang TNI AL akan membayangi dan melakukan komunikasi dengan mereka. 

Menurut Laode, ada empat kapal perang TNI AL yang bersiaga di Natuna, yakni KRI Diponegoro-365, KRI Silas Papare-386, KRI Teuku Umar-385, dan KRI Bontang-907. 

"Yang jelas, kapal kami selalu ada di sana sehingga kalau ada kapal China yang masuk (teritorial Indonesia), kami pasti membayangi,” ujar dia.