Jumat,  22 November 2024

Kabel Menjuntai Makan Korban, Anak Buah Pj Gubernur DKI Lelet Urus Nyawa Rakyat?

RN/NS
Kabel Menjuntai Makan Korban, Anak Buah Pj Gubernur DKI Lelet Urus Nyawa Rakyat?
Vadim korban kabel menjuntai.

RN - Bertindak setelah viral sudah menjadi budaya para pejabat era kini. Seperti anak buah Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono alias HBH.

Urusan kabel menjuntai yang sudah memakan dua korban terkesan diulur-ulur. Padahal, kabel-kabel itu sudah seperti mesin pembunuh buat warga ibu kota. 

"Urusan kabel saja lama. Nunggu korban jatuh lagi," sindir Aktivis Muda Jakarta (AMJ) Dwi Yudha Saputro kepada wartawan, Minggu (6/8). 

BERITA TERKAIT :
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta

Para pejabat DKI kata Yudha terkesan lelet dan tidak tegas. "Masa diberi waktu satu bulan. Itukan salah perusahaan pemilik kabel kenapa juga rakyat jadi korban, ini anak buah HBH lelet semua," ungkapnya. 

Yudha menilai ada kesan Pemprov DKI Jakarta lelet dalam mengurus nyawa rakyatnya. "Yang salah perusahaan, yang untung juga perusahaan kenapa juga pembenahan dikasih waktu satu bulan. Jangan sampai ada udang dibalik batu," tudingnya.

Permasalahan kabel menjuntai di berbagai wilayah di Jabodetabek mulai meresahkan karena sudah banyak 'memakan' korban. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman sebelumnya berjanji pihaknya akan mengusut tuntas permasalahan ini.

Latif mengatakan pihaknya tengah menyelidiki pemilik kabel-kabel yang bermasalah itu. "Nah ini, makanya kita sedang menyelidiki hal tersebut (pemilik kabel bermasalah)," tuturnya.

Kendati demikian, Latif mengatakan permasalahan kabel menjuntai ini perlu dilihat secara menyeluruh. Latif menyebut para pemilik kabel juga perlu memperhatikan keselamatan pengguna jalan.

Diketahui, dua orang sudah menjadi korban kabel menjuntai. Mereka adalah Sultan Rif'at Alfatih dan Vadim (38).

Sultan, sudah tujuh bulan dia tidak bisa hidup normal karena mengalami kecelakaan terkena kabel fiber optik yang menjuntai di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan (Jaksel).

Sultan Rif'at Alfatih (20) kini tak bisa hidup normal. Mahasiswa Universitas Brawijaya ini kini tak bisa bersuara usai lehernya terkena kabel yang menjuntai.

Sedangkan Vadim menjadi korban kabel menjuntai di kawasan Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar). Vadim tewas dan hingga kini pemilik kabel fiber optik.

Waktu Satu Bulan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memanggil para pemilik kabel yang menjuntai di jalanan. Hasilnya, para pemilik kabel berjanji akan melakukan perbaikan dalam sebulan ke depan.

"Jadi mereka dalam sebulan akan perbaikan, jadi semua, seluruh kabel dikencengin," ujar Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Afan Adriansyah di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (6/8/2023).

Afan mengatakan kabel yang saling menyimpang juga akan dilakukan perbaikan. Minimal, menurut dia, akan ditarik agar lebih kencang.

"Kemudian, (kabel) yang crossing akan dilakukan perbaikan untuk diupayakan turun, minimal ditarik lebih kenceng," tuturnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Afan Adriansyah mengundang seluruh pemilik kabel yang menjuntai di jalanan. Mereka dipanggil untuk duduk bersama menyelesaikan masalah yang memakan korban ini.

"Saya turut prihatin dan berbelasungkawa. Pagi ini Asbang (Asisten Pembangunan) dengan jajarannya mengundang semua pemilik kabel untuk supaya agar dirapikan," kata Heru Budi di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (4/8).

Heru meminta setiap pemilik kabel bertanggung jawab atas kenyamanan Kota Jakarta. Nantinya Heru ingin para pemilik kabel yang menjuntai diberi batas waktu untuk merapikan.

"Saya sudah minta Dinas Bina Marga untuk operasi besar-besaran yang kabel. Saya minta kepada pemilik kabel, kepada Asbang, untuk diberi waktu lagi," tegas dia.

Apabila tak kunjung dijalani, Heru memerintahkan Dinas Bina Marga untuk menggelar operasi besar-besaran menangani kabel yang menjuntai di jalanan. "Misalnya satu bulan untuk membereskan yang memang milik mereka yang sudah tidak terpakai, setelah itu ya kita operasi," imbuh Heru Budi.

Anggota DPRD DKI Hardiyanto Kenneth mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus) kabel fiber optik menjuntai di Jakarta agar tidak terulang adanya korban yang terjerat.

"Saya akan berdiskusi dan meminta saran serta mendorong kepada pimpinan Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta agar bisa mengusulkan pansus kabel semrawut ini," kata Kenneth.

Kenneth menuturkan permohonan pembentukan pansus ini diharapkan bisa meningkatkan perhatian pemerintah terhadap perapihan kabel yang menjuntai di jalanan.

Menurut dia, dengan adanya pansus bisa membantu kinerja Dinas Bina Marga DKI sehingga bisa langsung menanggapi permasalahan warga secara objektif.

#Kabel   #DPRDDKI   #HBH