RN - Kenaikan angka pasien demam berdarah atau DBD terus terjadi. Di Jakarta dan Jawa Barat jumlah pasien terus meningkat.
Kasus DBD di Jawa Barat yang angkanya tercatat sampai 4.637 kasus sejak Januari hingga saat ini membuat warga panik. Lalu Jakarta mencapai 627 kasus.
Berikut beberapa tips pencegahan peningkatan kasus DBD yakni menerapkan 3M plus yaitu menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, mengubur dan mendaur ulang barang bekas tidak terpakai yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
BERITA TERKAIT :DBD Di Jakarta Bikin Parno, Pelepasan Nyamuk Wolbachia Solusi Terbaik
Nyamuk Vs Nyamuk Di Kembangan Jakbar, Emang Ampuh Hadang DBD?
Lalu, memelihara tanaman pengusir nyamuk seperti sereh, lavender, dan ikan pemakan jentik seperti cupang.
Biasanya nyamuk DBD aktif pukul 08.00-10.00 WIB dan 16.00-18.00 WIB. Sementara guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Budi Haryanto mengatakan, demam berdarah adalah penyakit yang virulen, atau sangat toksik dan berbahaya.
Budi menjelaskan, nyamuk jenis Aedes aegypti dewasa yang membawa penyakit demam berdarah, biasanya menggigit di pagi dan sore hari dan hidup selama 45 hari.
"Nyamuk betinanya menggigit orang tiga hari sekali. Nah, kalau menggigit orang tiga hari sekali, berarti 15 kali dia punya kesempatan, kalau dari awal dia dewasa terus kemudian dia sudah menggigit penderita yang bawa virus ya, maka dia bisa maksimal 15 kali menularkan ke orang lain gitu," kata Budi menjelaskan.
Sementara beberapa pedagang ikan cupang di Slipi, Jakbar yang ditemui radar nonstop mengaku, omzet penjualan selama musim hujan meningkat. "Isu DBD membuat warga mencari ikan cupang," tegas Didin, Minggu (3/3).
Di pasar ikan Parung, Bogor, Jawa Barat juga mengakui kalau permintaan ikan cupang meningkat. "Alhamdulillah meningkat, bannyak yang cari ikan cupang," tegasnya.