RN - Pilkada DKI Jakarta bakal berlangsung dua putaran. Asumsi dua putaran karena hasil dari lembaga survei belum ada yang menyebut kemenangan 50 persen plus satu.
"Cukong-cukong dan bohir masih tahan duit," ungkap kader Golkar yang namanya enggan disebutkan, Kamis (7/11).
Hingga kini belum ada bantuan yang signifikan untuk membantu logistik. Kabarnya para bohir masih mengecek hasil survei lebih lanjut. "Banyak pakai modal pribadi, seret duit dah," keluhnya.
BERITA TERKAIT :Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Hari Tenang, Pramono Dan Ridwan Kamil Jangan Bikin Gaduh
Terakhir, survei Litbang Kompas menunjukkan gelaran Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 berpotensi berlangsung dua putaran.
Litbang Kompas mencatat pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno menguasai dukungan pemilih sebesar 38,3 persen. Sementara pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono berada di posisi kedua dengan dukungan 34,6 persen pemilih.
Pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana makin tertinggal dari kedua rival politiknya itu lantaran hanya memperoleh 3,3 persen dukungan.
Berdasarkan survei itu, Pramono-Rano hanya unggul tipis dari RK-Suswono. Keunggulan itu belum terpaut cukup jauh untuk bisa memenangkan Pilgub Jakarta dalam satu putaran saja.
Dalam batas bawah margin of error survei Litbang Kompas sebesar ± 3,46 persen, proporsi dukungan terhadap Pramono-Rano masih memungkinkan di bawah 50 persen.
Untuk meningkatkan dukungan yang lebih menjamin kemenangan, pasangan Pramono-Rano pun dihadapkan pada kondisi yang tidak mudah.
Peta persaingan yang dihadapi kini tidak lagi ringan lantaran masalah terbesar yang dihadapi rival politiknya justru pada belum solidnya dukungan dari para pemilih partai pendukung RK-Suswono.
Sebagai gambaran, RK-Suswono belum sepenuhnya menjadi rujukan pilihan oleh pemilih partai-partai pendukungnya. Pasangan RK-Suswono diusung 12 partai politik di antaranya Partai Gerindra, PKS, Partai Golkar, Partai Nasdem, PKB, Partai Demokrat, dan PSI
Para pemilih PKS sejauh ini masih tampak belum loyal ke RK-Suswono. Survei menunjukkan, hanya sekitar sepertiga bagian pemilih PKS hanya 36,6 persen yang mendukung RK-Suswono.
Proporsi dukungan tersebut bahkan tidak berjarak jauh dengan dukungan pemilih PKS kepada Pramono-Rano dengan 30,4 persen. Bagian terbesar pemilih PKS lainnya, sekitar 28,6 persen, menyatakan belum punya pilihan atau menjawab rahasia.
Apabila dukungan PKS, partai yang menjadi pemenang pemilu legislatif di Jakarta, semakin terkonsentrasi pada Ridwan Kamil-Suswono, dengan sendirinya akan menjadi penghambat bagi langkah Pramono-Rano dalam memenangi pertarungan.
Survei Litbang Kompas digelar melalui wawancara tatap muka pada 20-25 Oktober. Survei ini menggunakan 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jakarta.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 3,46 persen.