RADAR NONSTOP - Pemilu serentak, Pileg dan Pilpres menelan korban meninggal petugas KPPS, sangat banyak. Data sementara sudah mencapai di angka 90 orang.
Miris dengan kondisi ini, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menilai, proses pemilu 2019 paling rumit dan melelahkan. Karenanya, harus dievaluasi.
"Itu yang kita khawatirkan sejak awal. Bahwa ini pemilu terumit. Ternyata ada korbannya baik di kalangan KPPS, dan juga di kepolisian juga ada korban," kata JK di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro Menteng Jakarta Pusat Senin malam 22 April 2019.
BERITA TERKAIT :Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional
Kang Uus Melalui Aspem Jakbar Minta Camat dan Lurah Monitoring Pembentukan KPPS
Ke depannya, JK menilai hal ini tidak boleh terulang lagi. Maka dibutuhkan evaluasi dari pemilu tahun ini agar tidak terjadi peristiwa serupa di tahun pemilihan yang akan datang.
Salah satu evaluasi yang harus dibahas adalah kembali dipisahkannya pileg dan pilpres. Agar proses pemungutan suara dan proses penghitungannya tidak begitu rumit dan tidak banyak memakan waktu.
"Tentu harus evaluasi yang keras, Salah satu hasil evaluasi dipisahkan antara pilpres dengan pileg. Itu supaya bebannya jangan terlalu berat. Termasuk juga caleg-caleg itu tertutup. Pilih partai saja, sehingga tidak terjadi keruwetan menghitung," pungkasnya.