Jumat,  17 May 2024

Desas-Desus Pengadaan Meja dan Kursi Sekolah Dasar di Tangsel?

Kibo
Desas-Desus Pengadaan Meja dan Kursi Sekolah Dasar di Tangsel?

RADAR NONSTOP- Kabar miring soal pengadaan meja plus kursi untuk Sekolah Dasar (SD) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bikin panas telinga.

Pasalnya, dalam pengadaan itu ada dugaan permainan pengadaan barang berskala besar yang dikendalikan oleh oknum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tangsel.

Berdasarkan keterangan sumber dari rekanan pengadaan barang yang sengaja namanya tidak dipublikasikan oleh Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) menyampaikan, pengadaan kursi plus meja SD bersekala besar di Tangsel, itu dalihnya menggunakan metode katalog eloktronik.

BERITA TERKAIT :
Tegas! DKI Larang Study Tour Dan Perpisahan Di Luar Sekolah
Bangun Koalisi Besar Bersama PDIP, Wali Kota Tangsel Siap Nyeruduk 

"Itu kelasnya petinggi semua, kursi meja siswa itu dapat perubahan. Kalau orang ecek-ecek dibawah 50 juta sampai 100 juta,"terang sumber Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), Selasa (30/7/2019).

Masih menurut sumber Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), dalam pengadaan itu, kata dia, sekarang yang berdalih katalog elektronik (E-Catalogue) sudah dikuasai Dinas dengan sebuah perusahaan pengadaan barang asal Surabaya, Integra.

"Disana itu harga murah, tapi sebanding dengan harga E-katalog berdalih dengan penyedia lain. Penyedia lain tinggi-tinggi kan dan kualitasnya boleh, kalau Integra coba aja kualitasnya, harganya separuh,” ungkapnya.

Dengan metode E-Catalogue, kata sumber, modusnya Integra ditunjuk. Sebab harga dari perusahaan penyedia barang asal Surabaya itu lebih murah.

"Misalkan penyedia lain punya produk sama, kursi bangku siswa, punya pabrik kira-kira. Ya, sudah berdalih dengan kerjasama harga murah kita ajuin, dimasuķin ke LPSE baru nanti pasti menang lah, soalnya ditunjuk langsung itu,” beber sumber Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group).

Seperti informasi yang berhasil diperoleh, Integra telah ditunjuk untuk pengadaan meja dan kursi sekolah dalam dua tahun secara berturut-turut. 

Rekanan itu pun menaksir harga produk penyedia tersebut berkisar dari Rp 600 ribu hingga 700 ribu rupiah. Dimana anggaran yang di alokasikan yakni sebesar satu jutaan per-unitnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan SD pada Dindikbud Kota Tangsel, Virgo, menyampaikan perihal persoalan spesifikasi meja dan kursi.

Menurut Virgo, spesifikasi itu akan ada revisi anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun anggaran 2019. 

Sebab, kata Virgo, vendor yang sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan tidak tayang pada website Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

“Karena sejuta harganya. Kalau bukan di Integra lebih sejuta, perunitnya,1.3 juta. Direvisi perubahan, ya kan nggak boleh, kan e-catalogue sesuai dengan vendor yang tayang.Vendor yang kita, kan nggak tayang, vendor yang kita beli selama ini kita anggarkan,“ terang Virgo.

Kendati demikian, pihaknya menambahkan, terkait sebagian siswa  SD Negeri Pondok Benda  02 Kota Tangsel, yang diketahui belajar tanpa ada meja dan kursi saat itu belum ada lelang.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 kelas di  SD Negeri Pondok Benda  02 Kota Tangsel, terpaksa harus belajar dengan cara lesehan. Rata-rata setiap murid belajar dilantai, yang mana dalam kelas tersebut terdapat 32 murid terdiri dari kelas III dan kelas IV.