Jumat,  22 November 2024

Mundur Dari Utusan Presiden, Din Syamsuddin Netral di 2019

NS
Mundur Dari Utusan Presiden, Din Syamsuddin Netral di 2019
Din Syamsuddin dan Jokowi di Istana Negara.

RADAR NONSTOP - Din Syamsuddin memilih netral. Dia enggan terjebak dalam pertarungan politik di Pilpres 2019 karena sama-sama dekat dengan Jokowi dan Prabowo.

Untuk menunjukan netralitasnya, Mantan Ketum PP Muhammadiyah itu mengundurkan diri dari jabatannya sebagai utusan khusus Presiden. Din mengaku akan tetap menjaga keutuhan bangsa.

"Saya ya, ingin berada di tengah bersama kekuatan bangsa yang saya kira banyak ya. Maka oleh karena itu, mulai hari ini 21 September, ini baru denger nggak ya, baru denger nggak? Harusnya besok ini," kata Din usai menjadi pembicara di acara ultah KAHMI ke-52 di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (21/9/2018).

BERITA TERKAIT :
Polisi Gak Netral Kena Sanksi, Pak Kapolri Tolong Dicek Pilkada Banten?
Meski Kecewa Mahfud Terima Keputusan MK

"Saya sudah mengajukan pengunduran diri sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar-agama dan Peradaban," imbuh Din.

Surat pengunduran diri Din dari jabatan di lingkungan Istana sudah diserahkan. Din membeberkan alasan dirinya harus mencopot pekerjaan tersebut demi netral di pilpres.

"Tadi suratnya sudah saya sampaikan dengan alasan karena pada hari ini Pak Jokowi selain sebagai tetap sebagai presiden, tapi beliau juga sebagai capres," ujarnya.

Din mengatakan sikap netral sama dengan Muhammadiyah yang pernah dirinya pimpin. Muhammadiyah, tegas Din, tak terlibat politik praktis.

"Sementara, satu, organisasi yang pernah saya pimpin, Muhammadiyah, sekarang juga masih pemimpin Muhammadiyah tingkat ranting, punya khittah tidak terlibat dalam politik kekuasaan. Maka dia harus bersifat netral, bukan netral tidak memilih, nanti hak pilih ya kita salurkan pada waktunya nanti," tutur Din.

Din menegaskan dirinya tak akan memihak. Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu menyebut dirinya dekat dengan dua bakal calon presiden yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

"Saya kebetulan dekat dengan dua-duanya. Tentu Pak Jokowi selama hampir satu tahun saya jadi utusan khusus beliau sering bertemu, Pak Prabowo juga saya kenal baik, sahabat lama, dulu pernah satu kantor juga itu," kata Din.