Selasa,  07 May 2024

Kendal Surplus Jagung, Bupati Ucapkan Terimakasih Kepada Kementan

Zaber Lubis
Kendal Surplus Jagung, Bupati Ucapkan Terimakasih Kepada Kementan
Tim Kementan bersama Pemkab Kendal turun ke lapangan

RADAR NONSTOP - Bupati Kendal, Mirna Annisa, membantah daerahnya mengalami kekurangan stok jagung. Malahan sebaliknya, saat ini Kabupaten Kendal sedang surplus.

Begitu dikatakan oleh Mirna Annisa dalam surat resminya kepada Menteri Koordinator Perekonomian. Surat tersebut dilayangkan Annisa untuk menjawab isu yang disebarkan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab, Kendal mengalami kelangkaan jagung.

“Kendal ini merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang sudah terkenal sebagai sentra jagung nasional,” tegas Annisa

BERITA TERKAIT :
Sunatan Cucu Hingga Biduan Pakai Duit Suap, Siapa Keluarga Eks Kementan SYL Yang Bakal Jadi Tersangka? 
Keseret Kasus Suap Eks Mentan SYL, Nayunda Naik Daun Dan Makin Beken?

Dalam suratnya, Annisa juga menyampaikan ucapan terimakasih dari masyarakat Kabupaten Kendal kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementan yang selalu hadir mendampingi para petani, sehingga Kendal mengalami surplus jagung.

Selanjutnya Annisa menyampaikan permintaan maaf terkait laporan kondisi usaha peternakan ayam petelur yang ternyata tidak sesuai kenyataan di lapangan. “Laporan tersebut tidak mencerminkan fakta di lapangan, Kendal saat ini justru sedang mengalami surplus jagung,” tegasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian, Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dan Pemkab Kendal, telah melakukan upaya konkrit jangka pendek, sedang dan jangka panjang merespon atas keluhan harga jagung pakan ternak yang sedikit meningkat. 

“Setelah kami cross check di lapangan memang benar produksi jagung tercukupi,” ungkap Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Gatot Irianto. 

Pernyataan ini sejalan dengan data Dinas Pertanian Kabupaten Kendal yang menyatakan bahwa realisasi produksi jagung bulan Januari-September tahun 2018 sudah mencapai 164.905 ton.

Sedangkan total kebutuhan pakan ternak di Januari-September 2018 sebesar 90.999 ton. Jadi masih ada surplus sebesar 73.906 ton jagung pipilan kering. Sampai dengan akhir tahun diperkirakan surplus sebesar 62.522 ton.

“Kami tidak membantah kalau harga jagung di bulan ini naik, namun yang perlu digaris bawahi adalah produksi kita tidak langka, bahkan surplus. Salah satu penyebab kenaikan harga jagung terjadi karena kebutuhan jagung pakan ternak relatif tetap sepanjang tahun, sementara produksi jagung bervariasi antar tempat dan antar waktu,” bebernya.

Seterusnya Gatot juga menyarankan solusi permanen untuk para peternak, yakni menyediakan pasokan jagung khusus dari pertanaman setempat disertai pengering. 

“Sehingga tidak kalah bersaing dengan perusahaan pakan ternak besar. Peternak juga perlu menyediakan stok terutama pada periode khusus, saat produksi setempat lebih rendah dibandingkan kebutuhannya,” imbuhnya.

Soal isu Kendal mengalami kelangkaan jagung, itu hanya ulah spekulan yang ingin mengambil keuntungan dari keresahan peternak ayam. Fakta yang sesungguhnya adalah Kendal surplus jagung.

Fakta bahwa Kabupaten Kendal sedang dalam kondisi surplus, dibuktikan oleh tim Kementerian Pertanian yang turun kelapangan bersama Pemkab Kendal, Pemprov Jateng serta pertenak. “Pertenak ayam petelur tidak perlu khawatir, jagung langka itu hanya isu yang ‘dimainkan’ spekulan,” tandasnya.