RN - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah rekayasa terhadap kios-kios Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Buntut lonjakan pengunjung dalam kurun tiga hari, sejak Jumat (30/4)- Minggu (2/5).
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, kios di lantai ganjil diminta untuk tutup kios pukul 4 sore. Sedangkan, kios di lantai genap tutup pukul 5 sore.
"Hal ini untuk mencegah penumpukan keluar pengunjung secara bersamaan," kata Arief, Senin (3/5).
BERITA TERKAIT :Pemprov DKI Gencar Gaungkan Anti Korupsi, Coba Dong Audit Kekayaan Pejabat CKTRP?
Dari Tanggal 6-15 April 2024, Jakarta Tanpa Ganjil Genap
Selain penyesuaian jam operasional kios, Arief memastikan jumlah pengunjung Pasar Tanah Abang hari ini telah menerapkan maksimal 50 persen dari kapasitas pasar.
Penjagaan jumlah kapasitas pengunjung dilakukan oleh aparat keamanan yang telah mendirikan posko atau tenda di sekitar Pasar Tanah Abang.
"Sejak dibukanya Pasar Tanah Abang pagi ini petugas sudah mengatur pembatasan pengunjung 50 persen dari kapasitas pasar serta dilakukan pengaturan terhadap alur masuk dan keluar," jelasnya.
Arief tidak menyebutkan rincian jumlah detil terkait pengunjung pusat grosir terbesar di Jakarta itu.
Upaya menekan lonjakan masyarakat di Pasar Tanah Abang juga dilakukan dengan cara rekayasa lalu lintas kendaraan pribadi.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan rekayasa ini bertujuan untuk menekan mobilitas masyarakat ke Pasar Tanah Abang.
Kendati KRL dan kendaraan pribadi mengalami rekayasa lalu lintas. Syafrin mengatakan transportasi publik selain KRL beroperasi secara normal tanpa menjalani rekayasa.
"Untuk angkutan umum tetap. Kendaraan pribadi saja yang dilakukan rekayasa lalu lintas," ucap Syafrin.