Jumat,  22 November 2024

Duar, Duar, Rusia Hancurkan Pabrik Pembuatan Tank Ukraina

NS/RN
Duar, Duar, Rusia Hancurkan Pabrik Pembuatan Tank Ukraina
Ilustrasi

RN - Industri Pertahanan Ukraina hancur lembur. Bahkan, pabrik pembuatan tank di kota Zhytomyr, Ukraina hancur lebur diserbu tentara Rusia. 

Kota yang berjarak 140 kilometer dari Kiev itu diketahui dibombardir Rusia dalam beberapa hari terakhir. Dilansir CNN, Minggu (6/3/2022) pabrik tersebut adalah bagian dari Industri Pertahanan Ukraina yang terlibat dalam pembuatan, perbaikan dan modernisasi kendaraan lapis baja, termasuk infanteri terlacak dan pengangkut personel lapis baja. 

Menurut perwakilan konglomerat pertahanan Ukraina, Ukroboronprom, pabrik tersebut juga merakit mesin lain untuk keperluan sipil seperti di bidang kehutanan.

BERITA TERKAIT :
Trump Siap Bicara Dengan Putin, Eropa & Ukraina Bisa Berdebar 
Bantuan Duit Perang Dari AS Ke Israel & Ukraina Bikin Kusut Dunia 

Dalam video yang diterbitkan di media sosial pada Sabtu (5/3) lalu, terlihat bagian-bagian dari pabrik tank Ukraina yang telah rata dengan tanah. Video, yang telah diverifikasi keasliannya oleh CNN, awalnya muncul di saluran Telegram pro-Rusia, yang menggunakannya untuk mendukung klaim bahwa Rusia melakukan "demiliterisasi" Ukraina.

Video tersebut memperlihatkan tentara Ukraina mengamati kerusakan di pabrik. Seorang tentara tampak menceritakan bagaimana dia dan yang lainnya selamat.

"Nah, itulah akibat dari yang terbang ke kita tadi malam," tutur seorang tentara saat mereka berjalan melewati kompleks bangunan pabrik.

"Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu," katanya, berjalan menyusuri salah satu jalan raya di kompleks itu. "Lihat betapa orang Rusia mencintai kita?"

Saat dia terus berjalan, semakin banyak kaca jendela yang pecah terlihat. Kemudian, sebuah bangunan yang hancur terlihat.

"Sejujurnya, kami benar-benar takut hari ini," kata tentara itu.

Klaim Ukraina 

Ukraina nampaknya sedang melakukan penggalangan opini. Dia menyebut kalau 11 ribu tentara Rusia tewas.

Klain itu diucapkan Kepala staf umum angkatan bersenjata Ukraina, pada Minggu (6/3). Dia mengklaim lebih dari 11 ribu tentara Rusia telah tewas sejak melancarkan serangan pada 24 Februari lalu. Sehari sebelumnya, yakni pada Sabtu (5/3/2022), Kiev menyebut korban di pihak Rusia melampaui 10 ribu orang.

Kendati melaporkan jumlah korban di pihak Rusia, Ukraina belum merilis angka resmi tentang berapa banyak tentaranya yang telah gugur sejak pertempuran dimulai pada 24 Februari lalu. Menurut laporan media Ukraina, Kharkiv, kota terbesar kedua di negara tersebut, masih menjadi salah satu medan pertempuran.

Angkatan bersenjata Ukraina mengungkapkan, mereka pun masih melakukan operasi pertahanan di Donetsk timur, Chernihiv, dan di beberapa daerah lainnya. Menurut laporan intelijen militer Inggris, Ukraina terus mengejutkan Rusia dengan skala dan kekuatan perlawanannya.

Hingga berita ini ditulis, jumlah warga Ukraina yang mengungsi ke negara-negara tetangga diperkirakan mencapai 1,5 juta orang. Pekan lalu, Uni Eropa mengungkapkan bahwa mereka menghadapi krisis kemanusiaan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu sehubungan dengan konflik antara Rusia dan Ukraina.

Dia menyampaikan kekhawatiran tentang mulai munculnya arus pengungsi dari Ukraina. “Untuk situasi kemanusiaan secara keseluruhan, jumlah pengungsi yang diperkirakan saat ini lebih dari 7 juta,” ucapnya.

Mengutip perkiraan PBB, Lenarcic mengungkapkan, sekitar 18 juta warga Ukraina akan terkena dampak konflik dalam hal kemanusiaan di negaranya atau negara tetangga. Akan ada pula 7 juta pengungsi internal. Sementara, pengungsi yang melarikan diri ke negara lain bisa mencapai 4 juta orang.