RN - Penyakit mulut dan kuku pada hewan (PMK) tengah mewabah di Jawa Timur dan Aceh, tepat di Kabupaten Aceh Tamiang.
Meski memiliki tingkat penyebaran yang cepat pada hewan, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memastikan penyakit ini tidak menular ke manusia. Mentan meminta agar para peternak tidak panik dan khawatir berlebihan terhadap PMK.
“Kita harus maksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa penyakit ini tidak menular pada manusia, dan pernyataan ini diperkuat oleh Menkes (Menteri Kesehatan) saat ratas (rapat terbatas) bersama Presiden tadi dan ini menjadi hal yang sangat penting” ujar Mentan SYL usai rapat koordinasi bersama Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, kemarin.
BERITA TERKAIT :Susu Import Murah Karena Bebas Bea Masuk, Peternak Sapi Gulung Tikar
Terbukti Lakukan Pemerasan Di Kementan, SYL Dibui 12 Tahun
Selain menugaskan tim untuk mengecek kondisi lapangan, Mentan SYL mengatakan bahwa pihaknya melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Surabaya tengah juga melakukan penelitian lanjutan guna memastikan tingkat dan jenis serotype PMK yang teridentifikasi di sejumlah daerah di Jatim.
“PMK ini masih dalam penelitian lab veteriner kita di Surabaya secara maksimal, sehingga kita bisa identifikasi ini pada level berapa, jenisnya seperti apa, kita harap hari ini atau besok akan keluar hasilnya,” terangnya.
Syahrul merinci dengan hasil laboratorium tersebut, pemerintah akan lebih mudah menentukan vaksin yang tepat. Ia berharap penentuan vaksin dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di dalam negeri.