RADAR NONSTOP - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak ingin perusahaan BUMD salah kelola. Inilah cara Kang Emil sapaan akrabnya melakukan cuci gudang.
Kepada wartawan, Kang Emil mengaku kebijakan perbaikan BUMD adalah untuk semua perusahaan berplat merah. Sebelumnya Bank BJB telah dibongkar.
Kini giliran PT Bandarudara Internasional Jawa Barat atau BIJB. “Ini adalah kebijakan untuk semua BUMD. Kan dimulai dari Bank BJB,” akunya di Bandung, Jumat, 28 Desember 2018.
BERITA TERKAIT :Pemprov DKI Dorong BUMD Tingkatkan Peran Sebagai Agen Pembangunan Jakarta
Omzet Jeblok, Ancol Salahkan MRT, Pengamat: Buruk Rupa Cermin Dibelah
Aksi cuci gudang Kang Emil diduga untuk membersihkan para loyalis mantan Gubernur Ahmad Heryawan alias Aher. Dua periode menjadi gubernur, Aher disebut-sebut menempatkan direksi dan komisaris BUMD di Jabar kurang maksimal.
Bahkan, beredar isu diduga ada beberapa kader PKS yang juga menjadi komisaris di BUMD. Seperti diberitakan, Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS PT Bandarudara Internasional Jawa Barat atau BIJB pada Rabu, 26 Desember 2018, mengesahkan pemberhentian Virda Dimas Ekaputra sebagai Direktur Utama, dan Agus Sugeng Widodo, Direktur Operasi Dan Pengembangan Bisnis. Menyisakan Direktur Keuangan dan Umum Muhamad Singgih.
RUPS juga menyisakan satu komisaris yakni Mohamad Arifin Soedjayana, Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Jawa Barat, sebagai perwakilan pemegang saham. Mohamad Iksan Tatang selaku Komisaris Utama diberhentikan, sementara Aang Hamid Suganda mengundurkan diri sebagai komisaris PT BIJB.
Reformasi BUMD
Kang Emil tidak mau kecolongan. Dan perombakan manajemen PT BIJB merupakan bagian dari rencananya merombak semua BUMD.
Untuk direksi dan komisaris akan dilakukan fit and Proper yang diawasi langsung oleh Kang Emil. Kriteria kandidat direksi dan komisaris yang dicari, bisa meyakinkan kinerja BUMD akan menangguk untung.
“Kebanyakan BUMD ini merugi, tidak memberikan keuntungan kecuali Bank BJB, sehingga saya bedah dan saya harus berikan indikator-indikator baru,” kata dia.
BIJB merupakan bandara kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng yang memiliki luas lahan mencapai 1.800 hektar.
"Prose seleksi, dimulai dari pengumuman akan dimulainya sejak Januari 2019. Minimal sebulan sudah on lagi,” terang mantan Walikota Bandung ini.