RADAR NONSTOP - Sebanyak 30 ribu pelajar mulai tingkat SD, SMP hingga SMA di wilayah Jakarta terpaksa mengungsi. Hal ini terpaksa dilakukan karena gedung sekolah para siswa itu sedang dalam proses rehab.
Diketahui, sebanyak 98 sekolah di Jakarta, sejak 2018 berlanjut ke tahun anggaran 2019 sedang dalam proses rehab. Para pelajar kemudian disebar di beberapa sekolah lain dan sejumlah balai warga.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) DKI Jakarta, Susi Nurhayati, mengatakan, relokasi sementara para siswa itu sudah dilakukan sejak Juni lalu.
BERITA TERKAIT :Pemakai Narkoba Hanya Direhabilitasi, 4,8 Juta Pecandu Selamat Dari Bui
Pemakai Narkoba Hanya Rehabilitasi Tanpa Dipenjara, Kalau Bandar Hukumannya Mati
“Nah sekarang proses administarasinya sedang di percepat. Kami harapkan puluhan sekolah yang sudah selesai rehab itu bisa di gunakan,” kata Susi, di Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Untuk proses rehab total ini, kata Susi, ada sekitar 98 unit sekolah tersebar di enam wilayah DKI, termasuk Kabupaten Kepulauan Seribu.
Dari jumlah sekolah yang direhab itu, enam diantaranya menjadi sekolah percontohan dan bagian dari ramah disabilitas. Adapun ciri-ciri dari sekolah itu umumnya bercat putih dan memiliki fasilitas aman dan nyaman untuk kaum disabilitas. “Nilai proyeknya total sekitar Rp1,8 triliun yang terbagi dalam lima paket,” jelasnya.
Meski demikian, ujar Susi, pihaknya tidak menutup kemungkinan beberapa sekolah yang memasuki rehab total juga dibangun nyaman bagi disabilitas. Hal itu terjadi di SDN 04 Tanjung Duren, di sekolah itu, kata Susi, rancangan untuk ramah disabilitas perlahan dibangun.