Selasa,  26 November 2024

Kasus Corona DKI Melonjak, Woi Sadar Dong, Ente Emang Dah Bosan Hidup Ya?

NS/RN/NET
Kasus Corona DKI Melonjak, Woi Sadar Dong, Ente Emang Dah Bosan Hidup Ya?
Ilustrasi peta Corona di Jakarta.

RN - Kasus Corona di DKI Jakarta melonjak. Hingga Senin (11/5), jumlah kasus meninggal akibat Corona sudah mencapai 6.933 orang.

Untuk itulah, warga diminta waspada dan tetap pakai masker. Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah dilakukan tes PCR sebanyak 9.872 spesimen. 

Dari jumlah tes tersebut, 6.910 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 694 positif dan 6.219 negatif Covid-19.

BERITA TERKAIT :
Bawaslu Kerja Sampai Subuh Tapi Gaji Minimalis, 30 Orang Meninggal 
Sikapi Kondisi Pasien Koma Usai Menjalankan Operasi, Begini Penjelasan RSUD Kota Bekasi

Demikian dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia.

Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 2.229 orang dites, dengan hasil 33 positif dan 2.196 negatif.

"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 358.519. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 65.800. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 42 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 7.664 (orang yang masih dirawat/ isolasi)," kata Dwi di Jakarta, Senin (10/5/2021).

Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 416.341 kasus. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 401.744 dengan tingkat kesembuhan 96,5%, dan total 6.933 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7%.

"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,9%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,9%," terangnya.

WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.